Aku pernah sendiri, tapi
tak merasa sepi
Aku pernah menangis, tanpa
hati teriris
Aku dulu bahagia, tertawa,
dan bercanda
Kebahagiaan aku dapatkan
Tapi itu dulu, sebelum
engkau datang
Bukan aku tak berharap kau
datang
Tapi aku tak berharap
kaupun tinggal
Kenapa harus datang jika
engkau tinggal ?
Engkau diam memilih tuk
membisu
Salahku terlalu percaya
padamu
Membuka hatiku hingga lupa
ku kunci
Dan kau bisa keluar begitu
saja tanpa permisi
Tapi, keluarlah tanpa
meninggalkan luka disini, dihati
Lalu kemana,
Kata-kata manismu yang
selalu engkau rangkai
menciptakan senyum dipipi ?
Janji-janjimu yang selalu
membuatku percaya ?
Apakah engkau bawa itu
semua pada hati lain, yang akan kau sakiti lagi ?
Oh dinda,
Pergilah engkau, aku ikhlas
berpisah darimu
Pengkhianat cinta bermulut
palsu
Penuh dengan dusta yang
mengebu
Tapi, pergilah tanpa
meninggalkan luka disini, dihati
Aku merasa sepi, bahkan
tidak sedang sendiri
Hatiku sangat teriris,
bahkan aku tak menangis
Aku mencari (lagi) bahagia,
tawa, dan canda
Kesedihan sahabatku
Pergilah kau, menjauh
jangan kembali lihatkan diri
Gambar : relaksono.files.wordpress.com |
0 komentar:
Posting Komentar