Biarlah malam menjelang
Yang kemudian menggantikan petang
Dalam kesunyian, hati dan pikiran bertandang
Memaknai arti kenangan
Berdiri kupandangi bangunan menjulang
Lamunan laraku membawa pada tiga tahun bersama
Terlukis indah senyuman canda dan kebersamaan
Antara aku dan engkau, SMANSABA yang kucinta
Sesaat, aku tersentak karena semua harus ku akhiri
Senyap, sepi kurasa dalam hati
Hanya ranting cemara depan bangunan yang ikut menari
Seakan juga menitikkan air mata perpisahan
Kidung sederhana aku persembahkan untukmu
Hanya berupa rintih lirih yang mewakili hati
Enggan aku melangkah darimu
Meninggalkan semua kenangan
Semua keindahan harus ku relakan menjadi kenangan
Selamat tinggal sejarah, SMANSABA tercinta
Bapak, Ibu guru...doakan kepergianku
Akan aku tebarkan harum namamu
Hingga terhenti nyawaku tuk kembali pada ilahi
0 komentar:
Posting Komentar