Tahu ospek ? Dan tahu tespek ? Kalo ospek
adalah masa pengenalan tentang lingkungan kampus, yang biasanya dilakukan
diawal masuk kuliah. Kalo tespek adalah alat tes kehamilan. Nah, kenapa
judulnya itu yang jelas gak ada kaitannya ? Ya gakpapa, terserah aku yang punya
blog.
Ada yang baru masuk kuliah ? Pasti akan ada
ospek. Ya kalo jaman kita SMP dan SMA dulu biasa disebut dengan MOS (Masa
Orientasi Siswa). Kalian tahu apa beda dari
keduanya itu ? Bedanya adalah kalo MOS
itu dilaksanain pas SMP ato SMA, dan kalo Ospek itu pas kuliah. *semua orang
udah tau bego*
Tapi pertanyaannya adalah kenapa setiap
mahasiswa baru (maba) takut dengan kegiatan ospek ini ? Alasannya sih takut
dimarah-marahi, diperintah yang aneh-aneh, diberi tugas berat, dan lain-lain.
Padahal sebenernya, ospek itu bagus, tujuannya adalah untuk memberi pembekalan
pada kalian sebelum mulai proses belajar. Udah itu aja sih tujuannya. Kenapa
takut ?
Kaloupun nanti ada bentakan dari kakak senior,
itu udah biasa. Dan percayalah kalo itu hanya untuk membangun karakter serta
mentalmu agar lebih bagus. Seriusan. Jadi gak usahlah mikir aneh-aneh tentang
ospek. Buat santai aja, gak perlu dipermasalahkan, selama masih dalam konteks
normal. Toh gak akan selamanya kamu di ospek terus.
Tapi wajarlah kalo ketakutan itu menghampiri
bagi setiap mahasiswa baru yang akan mengikuti Ospek. Karena kebanyakan orang-orang memanfaatkan
ospek ini sebagai ajang balas dendam, ajang kekerasan, serta pelecehan.
Harusnya kita kembalikan pada tujuan Ospek itu sendiri. Ospek adalah untuk
mendidik, bukan untuk menjerumuskan. Bahkan kita pernah denger kabar peserta
ospek tewas akibat perbuatan dari kakak seniornya.
Jadi, ayolah kita ganti budaya ospek yang berbau
kekerasan yang gak ada manfaatnya itu ke hal-hal yang lebih positif (Bukan
positif hamil ya). Negara kita Negara pendidikan, bukan Negara anarki.
Mahasiswa bukan dilahirkan untuk menjadi seorang pendemo, tapi pemberi aspirasi
dengan bijak dan bermartabat. *Haess*
Dan baru-baru ini aku juga ngalami pra-ospek
selama empat hari. Kebetulan tempat kuliahku di Surabaya. Dan semua kakak
seniornya menggunakan bahasa Jawa, sedangkan aku gak ngerti dengan bahasa Jawa.
Walaupun ngerti cuma sedikit, dan kalo diucapkan pasti orang jawanya sekalipun
gak akan tahu apa asrtinya.
Nah, selama ospek kakak seniornya selalu ngomong
bahasa Jawa. Bahkan ketika marah-marah sekalipun pakek bahasa Jawa. Dampaknya
adalah bikin aku bingung untuk mengartikan. Jadi ketika yg lain ketakutan
karena dimarahi, aku malah tenang-tenang aja karena gak tahu artinya. Untungkan
jadi aku ? Hahaha.
Yang ada hanya suara rame ditelinga, blas gak
tau artinya. Jadi kalo diibaratkan adalah ketika kita berada di kerumuman lebah
yang sangat banyak, suaranya pasti bisingkan ? Dan gak tahu artinya apa, nah sama
kayak gitu. Lain kali aku mau beli kamus bahasa Jawa.
Untungnya selama pemberian materi, narasumbernya
gak pakek bahasa Jawa. Seandainya menggunakan bahasa Jawa, pasti aku juga gak
akan ngerti dan percuma aku ikut ospek, gak ada hasilnya. Makasih ya pemateri,
I Love You ;;) *Apasih gak nyambung*
Tapi ospek yang aku jalankan ini menyenangkan,
seriusan menyenangkan. Dan kesan-kesan yang paling berharga adalah ketika kita
mengikuti ospek. Kebersamaan akan terasa, solidaritaslah yang diutamakan,
jarang-jarang kita mendapatkannya selain selama ospek ini. Bahkan terkadang
selama ospeklah yang membuat kita cinlok, cinta lokasi. Serius. Ada gak yang
cinlok selama ospek ? Aku sih juga gitu, tapi yang dicinta kok kumisan ya ? :/
itu masih level universitas. belum fakultas, jurusan, dan himpunan. apalagi kalau teknik. boom.. wkwk tp tergantung juga sih, kampusmu nerapin sistem ospek bertahap kayak gitu atau tidak. kalau 'tidak' ya bersyukurlah :D
BalasHapusAku Teknik Mesin, dan ospeknya juga bertingkat.
Hapusiya, sebenarnya ospek itu kan masa pengenalan buat maba. tapi masih aja banyak kampus yg kurang sesuai. ospek malah di bikin ajang balas dendam atau ajang bisnis. seharusnya ospek di buat acara yg lebih mendidik. ya gak?. temenku ada yg ikut ospek habis 500 rb. waw, kalah-kalah ya harga kosan. demi ospek. hehe
BalasHapusoiya, mas yg kumisan itu mungkin pake kumis palsu aja. so, gak masalah lah. :D
Haha, bisaj jadi emang bisa dicopot tuh kumis :D
HapusYang saya tau, ospek itu, orientasi pengenalan kampus. Jadi, mahasiswa yang udah lulus itu diospek, artinya dikenalin dengan kampusnya (bukan disuruh jabat tangan sama dinding kampus, ya).
BalasHapusCuma, makin ke sini, banyak senior2 yang menyalahgunakan arti ospek. pengenalan malah dijadikan ajang balas dendam, pukul-pukulan, nyiksa dah pokoknya!
Tujuan utama ospek sebenarnya malah terabaikan dan tak terlaksana sama sekali. kalaupun dikenalkan soal kampus, cuma jadi sekadar kedok2 gitu.
Coba aja kamu cari di Kaskus dengan keyword "Bedanya Ospek Dalam Negeri dengan Luar Negeri" lalu lihat sendiri bedanya.
Oke, ini bukan ceramah.
Ahahaha, setauku, MOS itu hampir sama kek OSPEK :D
BalasHapusbedanya, OSPEK tuh di tingkat medium *kek game aja dee* :D
oiya kak yang kumisan ituu mungkin kayak teh Iis Dahlia, apa emang Iis Dahlia :D