Galau
Hantam pada lembaran
kardus lusuh
Mencekam keadaan yang
layaknya tanpa dingin
Iringan kolintang
nyanyikan lagu pemanggil
Roh yang sejak tadi
sudah gentayangan
Ku gubah bait pertama,
ia meronta
Ku ganti bait ketiga, ia
histeris
Geraknya berantakan di
sudut ruangan
Lalu bagaimana aku
mendapati angan
Damar!
Damarku…
Ku ingin kembali pada
malam kita bersama
Berjabat tangan dan
menyebut nama
Ingatkah engkau deret
bulan memperhatikan
dan tetap saja kau
mencari bintang
Kau ingin menunjukkan,
tapi mendung adalah penghalang
Sejenak saja mampu
memberi kesan
Dari lumbung padi damarku
sayang
Ku mau kamu yang itu
Hentikan damar, jangan
lumpuhkan hatiku
dan kembali sadarkanku
Ada
ia yang ku pilih
(Puisi oleh sahabat pena gobloghaydar: Kuaci @Kuaci78)
0 komentar:
Posting Komentar