Adalah rasa bangga tak
terluapkan saat masa studi kita telah berakhir, yang biasanya ditandai dengan
sebuah prosesi Wisuda. Mulai dari
jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak, sampai Perguruan Tinggi tidak lepas
dengan prosesi lumrah ini. Masih ingat, hal berkesan apa saja yang kamu alami
saat mengikuti prosesi wisuda di sekolahmu?
Kemarin oleh orang
tuaku, aku diminta hadir ke acara wisuda adikku yang baru saja lulus dari
bangku SMP. So, karena emang nggak ada jadwal kuliah dan jadwal malak di pasar,
akhirnya aku datang ke acara wisuda adikku tersebut. Kebetulan, SMP adikku sama
dengan SMP ku dulu. Saat baru sampai di sekolah adikku, aku bertemu dengan
beberapa guru saat mengajarku dulu. Dari beberapa guru yang aku sapa, respon
mereka hampir sama. “Siapa, ya?”
Aku duduk bersamaan
dengan para undangan yang lain. Ada bapak-bapak, ibu-ibu, dan bapak-bapak
ke-ibuan. Nggak usah dibayangin gimana bentuknya bapak ke ibuan yang aku
maksud. Diantara sekian banyaknya undangan, satu hal yang mencuri perhatianku,
adalah ibu-ibu yang duduk tiga baris di depanku. Ibu-ibu itu membawa ketiga
anaknya yang aku taksir usianya 7 tahun, 6 tahun, dan 2 tahun (karena masih
digendong). Sebenarnya ibu ini mau pergi ke acara wisuda, atau malah mau pergi
ke reuni keluarga? Untung bapaknya nggak dibawa.
Acara dimulai setelah
sepasang MC yang merupakan pelajar SMP menaiki panggung. Dan kalau kalian
ingat, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang entah itu mengundang tawa, haru,
dan bahagia saat prosesi wisuda. Iya, nggak? Masih ingatkah peristiwa apa yang
membuatmu tertawa? membuatmu haru? dan membuatmu bahagia? Kali ini aku akan
mengingatkannya kembali.
Saat wisuda ada prosesi
pemindahan tali toga di kepala dari kiri ke kanan oleh rektor. Tetapi karena
kemarin aku hadir ke acara wisuda SMP, proses tersebut digantikan dengan
mengkalungkan semacam medali ke setiap wisudawan oleh kepala sekolah. Dan
disinilah hal lucu yang sering terjadi. Entah karena terburu atau rasa
canggung, ada wisudawan yang berjalan cepat dan saat kepala sekolah telah siap
mengkalungkan medali, si wisudawan malah nggak berhenti. Barulah saat sampai di
ujung panggung, dia tersadar dan akhirnya kembali ke hadapan kepala sekolah.
Tak ayal, kejadian ini mengundang tawa semua wisudawan lain.
Ada juga wisudawan yang
kelupaan tidak berjabat tangan dengan kepala sekolah, padahal kepala sekolahnya
sudah mengulurkan tangan. Ini antara emang sengaja kelupaan, atau sengaja ngerjain
kepala sekolahnya? Sengaja mempermalukan kepala sekolahnya? Ada juga yang
kelupaan dengan namanya sendiri, saat namanya dipanggil untuk naik ke atas panggung
dia malah tetep bengong di tempat duduknya.
Ada juga hal lucu,
tetapi tidak pantas untuk ditertawakan. Tahu nggak apa itu? Ya, saat salah satu
wisudawan tergelincir hingga ia terjatuh, dan yang sering mengalami hal ini
adalah wisudawati yang disebabkan sepatu bakiaknya ketinggian. Bagi yang
menyaksikan, pasti akan spontan tertawa terbahak, bahkan kepala sekolahnya pun ikut
tertawa, tertawa diatas penderitaan muridnya sendiri. Tetapi bagi yang
mengalami, pasti malunya setengah mati. Pesanku, kalau nggak terbiasa pakek
bakiak tinggi, mending pakek sandal jepit aja. Pasti pas, eh maksudnya pasti
aman!
Sumber: https://img.okezone.com |
Kalau tadi adalah
kejadian lucu, kejadian berikutnya adalah kejadian yang membuat haru. Adalah
hal yang pasti terjadi saat prosesi wisuda. Yang membuat prosesi wisuda selalu
menjadi haru adalah perpisahan. Wisuda =
perpisahan. Begitu, kan? Mungkin kalian akan merasakan hal yang sama.
Kadang, penampilan paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu mellow dan berbau
perpisahan membuat suasana semakin haru. Kalau di SMP atau di SMA dulu, lagu
yang selalu dinyanyikan adalah Terimakasih
guru, Hymne guru, dan lain-lain. Ada yang masih ingat dengan liriknya? Kemarin
waktu aku datang ke acara wisuda adikku pun gitu, serasa ikut terbawa haru.
Mungkin, hal menyedihkan
lain saat wisuda adalah pertanda akan dimulainya LDR-an bagi yang memiliki
pacar. Saat itulah si cowok atau si cewek saling berjanji. Berjanji untuk tidak
saling menjauh dan meninggalkan. Berjanji setia meski jarak memisahkan. Gitu?
Kejadian berikutnya
adalah kejadian yang membahagiakan. Semua orang pasti akan bahagia ketika
dirinya telah diwisuda. Apalagi diwisuda dengan mendapatkan nilai terbaik, dan
dipanggil ke atas panggung, lalu disaksikan oleh banyak pasang mata. Apalagi
diantara para undangan yang hadir juga ada kedua orang tua kita. Wah, rasanya
lebih bahagia daripada mendapatkan pacar. Betul, nggak?
Begitulah berbagai rasa
yang umum dirasakan saat acara wisuda. Ada rasa tawa, haru, dan bahagia. Apapun
rasanya, semoga minumnya tetap….air zamzam. Serius: Apapun rasanya, semoga kalian
dapat menikmati arti wisuda yang sesungguhnya, dan mempertanggung jawabkan ilmu
yang telah dimiliki. *Cielah*
Dan, kejadian apa saja
yang pernah kamu alami saat acara wisuda?
jadi pengen wisuda :')
BalasHapusSemoga cepat diwisuda :D Aamiin :)
Hapussemoga tahun depan saya di wisuda :)
BalasHapusAamiin. Semoga diwisuda dengan nilai terbaik:)
HapusTerharu bacanya :") hahahaha
BalasHapushttp://jevonlevin.com
Jangan sampai deh nangis. Nggak punya tisu.
Hapusiya paling sering wisudawati jatoh garagara sendalnya atau higheels nya ketinggian biasa pakai sepatu sekolah biasa jadinya gitu :D hahahahaha
BalasHapusHaruskan pas wisuda juga pakai sepatu sekolah aja, warna hitam biar nggak masuk BK :D
HapusGue belum kek lulus SMA. Iyekali, gue mikirin wisuda. Kan, gak lucu.
BalasHapusDipikirkan sejauh dini lebih baik :D
Hapus