Hari ini aku kembali
bersyukur karena masih bisa menemukan fajarku, setidaknya cara bersyukurku yang
paling sederhana adalah dengan membatin Alhamdulillah
(segala puji bagi Allah). Lalu, bagaimana caramu bersyukur atas kejadian yang
menimpamu hari ini?
Minggu lalu, ketika
aku selesai mengisi Talkshow di salah satu SMA di Madura, seorang peserta
(perempuan) menghampiriku, ia bertanya: “Apakah semua kejadian atau peristiwa
itu pantas untuk disyukuri, termasuk ketika mengalami peristiwa buruk?”
“IYA.” Itu
jawabanku.
Sepertinya peserta
itu tidak puas dengan jawabanku dan bertanya kembali: “Bukankah definisi
bersyukur itu adalah sikap atau cara berterimakasih kita kepada Tuhan ketika
mendapatkan sebuah kebahagiaan? Dan bagaimana kita bersyukur atas kejadian
buruk yang menimpa kita?”
Mungkin diantara
kalian juga memiliki pertanyaan yang sama, maka beginilah jawabannya…
Hari ini kamu harus
percaya, ya, kamu harus mempercayainya bahwa, Tuhan tidak pernah melibatkan kamu
dalam sebuah permasalahan yang tidak memiliki hikmah untukmu. Semua…, ya, semua
yang terjadi dan bahkan yang sedang kamu alami saat ini adalah sebuah
pembelajaran yang harus kamu temui sisi hikmahnya. Itu tugasmu, menemukan dan
mengambil hikmah dari semua kejadian yang sedang menimpamu.
Meski terlihat
mengerti, peserta itu kembali bertanya kepadaku, “Lalu bagaimana caraku bisa
menemukan sisi hikmahnya saat peristiwa yang terjadi tersebut telah banyak
menguras air mataku?”
Pertama, tidak semua
air mata yang jatuh adalah tanda kesedihan dan kehancuran. Terkadang menguraikan
air mata, adalah cara kita untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita
tegar. Namun, ada juga sebagian orang menguraikan air mata sebagai luapan emosi
atau luapan kesedihan yang sedang ia alami. Jika kamu adalah tipe yang kedua,
maka menangislah sepuasmu sampai air matamu kering dan kesedihanmu hilang. Karena
salah satu cara untuk menghilangkan kesedihan adalah dengan merasakan kesedihan
itu sendiri.
Lalu cukup, jangan
menangis, ya, berhentilah menangis. Kalau kamu hanya terus menangis, kapan kamu
akan bisa menemukan sisi hikmah yang sedang Tuhan selipkan pada peristiwa yang
menimpamu? Setelah itu resapi ini:
Jika tangismu itu disebabkan
karena kegagalan atas usahamu hari ini, maka lain waktu berhentilah untuk kembali
menangis karena kegagalan adalah cara Tuhan memberikan petunjuk kepadamu bahwa
cara yang kamu kerjakan kali ini salah, so, carilah cara lain untuk berhasil.
Aku rasa kamu sering mendengar istilah ini, jangan
sampai jatuh di lubang yang sama, dan yang ini, kegagalan adalah gerbang kesuksesan.
Maka bersyukurlah karena
Tuhan telah membuatmu gagal sebelum berhasil. Lebih baik mana, gagal sebelum
berhasil atau gagal setelah berhasil?
Bersyukurlah atas segala sesuatu yang terjadi kepada kamu |
Lalu, jika tangismu
disebabkan karena hartamu baru saja dirampok orang, maka lain waktu berhentilah
untuk kembali menangis karena sebenarnya Tuhan sedang membersihkan hal-hal buruk
yang kamu miliki. Bersyukurlah, karena Tuhan masih menyelamatkan nyawamu dari
perampok itu.
Jika tangismu
disebabkan karena kamu baru saja dikhiananti oleh pasanganmu, maka lain waktu
berhentilah untuk kembali menangis, karena sebenarnya Tuhan sedang
mendekatkanmu pada pasangan yang tepat dan Tuhan telah menghilangkan satu orang
pengkhianat dalam hidupmu. Percayalah, orang baik akan berpasangan dengan orang
baik dan begitulah sebaliknya. Kamu adalah pribadi yang baik, mana mungkin
Tuhan akan mengijinkan seseorang yang tidak baik untuk menjadi pasanganmu?
Maka bersyukurlah
karena Tuhan telah menunjukkan kepadamu bahwa dia bukan yang tepat untukmu, dan
tunggulah sampai yang tepat itu datang kepadamu. Tuhan telah berjanji itu
kedamu, percayalah.
Jika tangismu disebabkan karena baru saja
kehilangan (meninggal) orang yang kamu sayangi, maka yang sedang Tuhan
tunjukkan kepadamu adalah bahwa, ketika kepergianmu nanti (meninggal), situasi yang
terjadi akan sama seperti yang kamu lihat saat ini; banyak orang yang akan menangisimu
karena mereka menyayangimu. Tuhan mengambil orang tersayangmu lantaran Tuhan
tahu bahwa kamu telah mampu untuk hidup mandiri.
Tentunya masih
banyak alasan yang dapat membuatmu menangis dan masih banyak pula alasan Tuhan
mengapa membuatmu menangis. Berprasangka baiklah kepada Tuhanmu dan pada
dirimu. Berprasangka baiklah atas alasan Tuhan telah membuatmu menangis.
Pertanyaan besarnnya
adalah, kenapa harus menangis? Saat sedih, menangis. Saat susah, menangis. Saat
kecewa, menangis. Bahkan saat senang sekalipun, menangis? Kenapa harus dengan
menangis?
Ya, karena Tuhan
tahu, menangis adalah cara paling sederhana untuk menghilangkan kesedihan,
ke-egoisan, kesombongan, ketidakberdayaan. Menangis adalah cara menemukan
ketidak-sempurnaan diri kita, cara merendahkan hati, cara untuk ikhlas dan cara
belajar yang paling dimengerti oleh diri kita sendiri. Bahkan menangis adalah cara mengadu dan
bersyukur kepada Tuhan yang paling di dengar.
Tidak semua orang
diijinkan menangis oleh Tuhan. Maka menangislah, bukan untuk melemahkan tetapi
untuk menguatkan. Sebab tangis bukanlah akibat, melainkan sebab.
Sekarang, adakah
alasanmu untuk tidak bersyukur kepada Tuhanmu?
Sippp... bermanfaat sekali tulisannya pak ☺
BalasHapusTerimakasih... Semoga benar bermanfaat dan sering-sering kesini, ya... :D
HapusNice :)
BalasHapusMenangis memang menenangkan, seperti sebuah terapi.
Ambil hikmah, dari setiap tangis yang terjadi. :)
HapusTerimakasih kaka udah berkunjung :)