Senin, 11 Januari 2016

Kenapa Harus Menangis?

Haydar Iskandar

Hari ini aku kembali bersyukur karena masih bisa menemukan fajarku, setidaknya cara bersyukurku yang paling sederhana adalah dengan membatin Alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Lalu, bagaimana caramu bersyukur atas kejadian yang menimpamu hari ini?

Minggu lalu, ketika aku selesai mengisi Talkshow di salah satu SMA di Madura, seorang peserta (perempuan) menghampiriku, ia bertanya: “Apakah semua kejadian atau peristiwa itu pantas untuk disyukuri, termasuk ketika mengalami peristiwa buruk?”

“IYA.” Itu jawabanku.

Sepertinya peserta itu tidak puas dengan jawabanku dan bertanya kembali: “Bukankah definisi bersyukur itu adalah sikap atau cara berterimakasih kita kepada Tuhan ketika mendapatkan sebuah kebahagiaan? Dan bagaimana kita bersyukur atas kejadian buruk yang menimpa kita?”

Mungkin diantara kalian juga memiliki pertanyaan yang sama, maka beginilah jawabannya…

Hari ini kamu harus percaya, ya, kamu harus mempercayainya bahwa, Tuhan tidak pernah melibatkan kamu dalam sebuah permasalahan yang tidak memiliki hikmah untukmu. Semua…, ya, semua yang terjadi dan bahkan yang sedang kamu alami saat ini adalah sebuah pembelajaran yang harus kamu temui sisi hikmahnya. Itu tugasmu, menemukan dan mengambil hikmah dari semua kejadian yang sedang menimpamu.

Meski terlihat mengerti, peserta itu kembali bertanya kepadaku, “Lalu bagaimana caraku bisa menemukan sisi hikmahnya saat peristiwa yang terjadi tersebut telah banyak menguras air mataku?”

Pertama, tidak semua air mata yang jatuh adalah tanda kesedihan dan kehancuran. Terkadang menguraikan air mata, adalah cara kita untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita tegar. Namun, ada juga sebagian orang menguraikan air mata sebagai luapan emosi atau luapan kesedihan yang sedang ia alami. Jika kamu adalah tipe yang kedua, maka menangislah sepuasmu sampai air matamu kering dan kesedihanmu hilang. Karena salah satu cara untuk menghilangkan kesedihan adalah dengan merasakan kesedihan itu sendiri.

Lalu cukup, jangan menangis, ya, berhentilah menangis. Kalau kamu hanya terus menangis, kapan kamu akan bisa menemukan sisi hikmah yang sedang Tuhan selipkan pada peristiwa yang menimpamu? Setelah itu resapi ini:

Jika tangismu itu disebabkan karena kegagalan atas usahamu hari ini, maka lain waktu berhentilah untuk kembali menangis karena kegagalan adalah cara Tuhan memberikan petunjuk kepadamu bahwa cara yang kamu kerjakan kali ini salah, so, carilah cara lain untuk berhasil. Aku rasa kamu sering mendengar istilah ini, jangan sampai jatuh di lubang yang sama, dan yang ini, kegagalan adalah gerbang kesuksesan.

Maka bersyukurlah karena Tuhan telah membuatmu gagal sebelum berhasil. Lebih baik mana, gagal sebelum berhasil atau gagal setelah berhasil?

gobloghaydar.blogspot.com
Bersyukurlah atas segala sesuatu yang terjadi kepada kamu

Lalu, jika tangismu disebabkan karena hartamu baru saja dirampok orang, maka lain waktu berhentilah untuk kembali menangis karena sebenarnya Tuhan sedang membersihkan hal-hal buruk yang kamu miliki. Bersyukurlah, karena Tuhan masih menyelamatkan nyawamu dari perampok itu.

Jika tangismu disebabkan karena kamu baru saja dikhiananti oleh pasanganmu, maka lain waktu berhentilah untuk kembali menangis, karena sebenarnya Tuhan sedang mendekatkanmu pada pasangan yang tepat dan Tuhan telah menghilangkan satu orang pengkhianat dalam hidupmu. Percayalah, orang baik akan berpasangan dengan orang baik dan begitulah sebaliknya. Kamu adalah pribadi yang baik, mana mungkin Tuhan akan mengijinkan seseorang yang tidak baik untuk menjadi pasanganmu?

Maka bersyukurlah karena Tuhan telah menunjukkan kepadamu bahwa dia bukan yang tepat untukmu, dan tunggulah sampai yang tepat itu datang kepadamu. Tuhan telah berjanji itu kedamu, percayalah.

Jika  tangismu disebabkan karena baru saja kehilangan (meninggal) orang yang kamu sayangi, maka yang sedang Tuhan tunjukkan kepadamu adalah bahwa, ketika  kepergianmu nanti (meninggal), situasi yang terjadi akan sama seperti yang kamu lihat saat ini; banyak orang yang akan menangisimu karena mereka menyayangimu. Tuhan mengambil orang tersayangmu lantaran Tuhan tahu bahwa kamu telah mampu untuk hidup mandiri.

Tentunya masih banyak alasan yang dapat membuatmu menangis dan masih banyak pula alasan Tuhan mengapa membuatmu menangis. Berprasangka baiklah kepada Tuhanmu dan pada dirimu. Berprasangka baiklah atas alasan Tuhan telah membuatmu menangis.

Pertanyaan besarnnya adalah, kenapa harus menangis? Saat sedih, menangis. Saat susah, menangis. Saat kecewa, menangis. Bahkan saat senang sekalipun, menangis? Kenapa harus dengan menangis?

Ya, karena Tuhan tahu, menangis adalah cara paling sederhana untuk menghilangkan kesedihan, ke-egoisan, kesombongan, ketidakberdayaan. Menangis adalah cara menemukan ketidak-sempurnaan diri kita, cara merendahkan hati, cara untuk ikhlas dan cara belajar yang paling dimengerti oleh diri kita sendiri.  Bahkan menangis adalah cara mengadu dan bersyukur kepada Tuhan yang paling di dengar.

Tidak semua orang diijinkan menangis oleh Tuhan. Maka menangislah, bukan untuk melemahkan tetapi untuk menguatkan. Sebab tangis bukanlah akibat, melainkan sebab.

Sekarang, adakah alasanmu untuk tidak bersyukur kepada Tuhanmu?

Jadilah pembaca setia saya, siapa tahu jodoh!

4 komentar:

  1. Sippp... bermanfaat sekali tulisannya pak ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih... Semoga benar bermanfaat dan sering-sering kesini, ya... :D

      Hapus
  2. Nice :)
    Menangis memang menenangkan, seperti sebuah terapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ambil hikmah, dari setiap tangis yang terjadi. :)

      Terimakasih kaka udah berkunjung :)

      Hapus