Rabu, 19 Agustus 2015

Cerita dalam Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Jatim 2015

 Alhamdulillah. Kali ini aku akan berbagi cerita bahagia untuk kalian semua. Sesekali boleh dong kalo blog ini memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pembacanya, 70 tahun sudah merdeka masa iya masih memberikan pembodohan aja? *Ekhem*



Cerita ini mengkisahkan tentang keikutsertaan aku dalam Pemilihan Duta Mahasiswa Generesi Berencana Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2015 yang diadakan oleh perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Cerita ini akan aku mulai dari saat pendaftaran hingga malam puncak Grand Final. Karena ceritanya cukup panjang dan menghabiskan waktu berhari-hari, lebih baik nggak usah dibaca deh. Tapi kalo masih penasaran, terpaksa akan aku ceritakan.

Pendaftaran. H-10 hari raya idul fitri kemarin, aku dihubungi oleh kepala BKKBN Bangkalan (kabupaten asalku) untuk datang ke kantor karena ada perihal penting. Ternyata perihal tersebut terkait dengan pendaftaran Pemilihan Dumas GenRe Jatim 2015 ini. Saat ditanya, “Bagaimana, apa kamu siap?” Dengan tegas aku jawab, “Siap, Bu!”


Seleksi berkas. Salah satu syarat pendaftarannya adalah melengkapi berbagai ketentuan administrasi yang juga akan menjadi tahap penilaian pertama. Yakni meliputi pembuatan makalah, pembuatan video profil yang di upload ke youtube, pembuatan PowerPoint presentasi makalah, dan pengisian formulir. Karena diwaktu yang sama aku menjadi ketua pelaksana kegiatan lain, jadi semua berkas seleksi baru aku selesaikan di hari terakhir deadline pengumpulan berkas. Untung saja tepat waktu. Dan untuk pembuatan video profilnya sendiri aku selesaikan saat H-2 hari raya dengan meminta bantuan teman─Daris.

Penentuan 19 besar. Satu minggu kemudian, adalah pengumuman peserta yang lolos ke babak grand final atau 19 besar. 19 besar putra dan 19 besar putri. Hasil tersebut berdasarkan penilaian terhadap berkas yang dikirimkan. Alhamdulillah saat itu aku lolos ke babak grand final yang akan dilaksanakan di Pasuruan selama 3 hari (9-11 Agustus).


Grand finalhari pertama. Aku dan tim pembina dari BKKBN kabupaten Bangkalan berangkat bersama pada tanggal 9 menuju Pasuruan. Sekalipun sampai terlambat, untung saja acara pembukaan belum dimulai. Karena keterlambatan itu pula yang membuat aku mendapatkan nomor peserta terakhir, yaitu 37. Gak masalah. Di hari pertama, setelah parade pembukaan dari semua finalis dan pembekalan materi, maka berlanjut pada tahap penilaian yaitu tes tulis dan tes wawancara. Tes tulis terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 10 soal esai. Sedangkan tes wawancara dilaksanakan mulai sore hingga malam hari dengan setiap peserta menjalankan 5 (lima) substansi materi tes wawancara dengan juri yang berbeda. Selain serangkaian tes tersebut, juga ada class beauty bagi semua finalis. Hari pertama selesai setelah latihan koreografi berakhir, yaitu pada pukul 22.30 WIB.


Grand finalhari kedua. Hari kedua dimulai dengan latihan koreografi pada pukul 05.00 WIB. Setelah sarapan, berlanjut pada tes presentasi terhadap makalah yang telah dikirim pada seleksi awal.  Dengan hanya waktu 5 menit semua finalis harus menyelesaikan presentasinya. Setelah tes presentasi berakhir, semua finalis digiring untuk mengikuti tes kesehatan dan pembuatan video profil. Setelah makan siang, finalis lalu melakukan gladi bersih penampilan koreografi dan setelah itu make-up untuk persiapan puncak grand final yang dilaksanakan di sore harinya. Dan setelah penampilan tarian Genre serta parade batik dari semua finalis, maka diumumkanlah peserta yang lolos ke babak 10 besar. Hasilnya adalah…

10 besar. Deg-degan, karena sampai pada nama finalis ke-9 namaku belum juga dipanggil, dan secara dramatis namaku disebutkan pada urutan ke-10. Dari sepuluh peserta yang lolos, dilakukan tahap penilaian selanjutnya. Yaitu menjawab 10 pertanyaan quiz trivia yang dibacakan oleh MC dan praktek penyuluhan dengan tema yang ditentukan oleh MC secara acak. Setelah semua peserta selesai, diisi dengan acara band akustik sembari menunggu hasil pengumuman untuk menentukan 4 besar.



4 besar. Kali ini tak perlu menunggu disebut hingga urutan terakhir, namaku disebutkan paling pertama dari 10 besar finalis yang dinyatakan lolos ke babak 4 besar. Alhamdulillah. Bagi 4 besar, langsung melanjutkan pada penilaian terakhir, yaitu menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur. Seperti sebelumnya, sembari menunggu hasil penjurian dan penentuan pemenang, diisi dengan penampilan band akustik. Hingga hasilnya adalah…

Finally─Penentuan juara. Sebelum diumumkan juara 1, 2, 3 dan harapan 1 terlebih dulu diumumkan pemenang juara atribut yang meliputi juara terfavorit, juara busana terbaik, dan juara persahabatan. Juara terfavorit putra ternyata dianugerahkan kepadaku, hasil ini diperoleh dari like terbanyak video profil yang telah di upload ke youtube. Setelah juara atribut selesai dibacakan, tibalah pada penentuan juara 1, 2, 3 dan harapan 1. MC membacakan dari juara harapan 1, lalu juara 3 dan namaku belum disebutkan. Kali ini, tersisa dua nama dan dua juara tersisa. MC membuat suasana menjadi lebih tegang dengan mengulur waktu untuk menyebutkan nama juara 1 dan 2. Dan saat detik itu telah tiba, Alhamdulillah slempang yang dikenakan dari belakang oleh panitia ke bahuku bertuliskan juara 2.  Alhamdulillah. Sekalipun belum menjadi juara 1, setidaknya aku lebih bersyukur karena berhasil membawa pulang 2 slempang (juara 2 dan juara favorit).



Harganas. Pada tanggal 11 Agustus, adalah peringatan hari keluarga nasional Jawa Timur yang dihadiri oleh kepala BKKBN Pusat beserta ribuan pejabat tinggi dari seluruh kabupaten di Jawa Timur. Dihari itu juga dilaksanakan pemberian hadiah secara simbolik. Acara berakhir dan dilanjutkan oleh sesi selfie. Hehehe.


Ya, seperti itulah kisahnya, semoga  kalian masih terus membaca hingga akhir, semoga enggak kehilangan fokus ditengah cerita karena ceritanya yang monoton. Dan aku juga mau ngucapin banyak terimakasih kepada Alloh SWT, kedua orang tua, tim pembina, para guru, para dosen, teman-teman, semua pembaca setiaku, dan kepada semua pihak yang telah mengirimkan doa serta menyematkan semangat. Semoga ini adalah yang terbaik bagi kita semua. Dan semoga kisah ini dapat menjadi penyemangat bagi generasi muda calon Duta Mahasiswa GenRe berikutnya. Amin. SALAM GENRE!

Jadilah pembaca setia saya, siapa tahu jodoh!

0 komentar:

Posting Komentar