Untuk: Kakak Mini
Surabaya, 28
Februari 2016
Halo Kak Mini… Sehat,
Kak?
Sudah 28 hari
menjadi tukang posku, tapi belum juga kita saling bertemu. Padahal kita berada
di kota yang sama─Surabaya. Bahkan, tempat kuliah Kak Mini juga berhadapan
dengan kantorku. Dunia seolah terasa lebar, hehehe.
Dan di hari ke 29
ini, akan kukirim surat ini untuk Kak Mini.
Beda banget dari
surat-suratku yang sebelumnya, kali ini aku menulis surat untuk orang yang
belum pernah kujumpai, bahkan aku menulis surat untuk orang yang menjadi
pengantar surat-suratku sebelum ini. Semoga surat ini akan menjadi awal pengantar
pertemuan kita (nanti).
Pastinya, ucapan
terimakasih adalah kata yang akan kusebutkan paling utama dan berulang untuk
Kak Mini. Terimakasih udah sedia mengantarkan surat-suratku selama 28 hari ini,
bahkan telah bersedia membaca setiap surat yang aku kirimkan. Satu yang bikin
aku penasaran sampai detik ini, gimana sih ekspresi kakak saat membaca
surat-surat itu? Tersenyum, tersipu, ketawa, biasa aja atau apa?
Gimana setelah
menjadi tukang pos selama 28 hari ini, Kak? Pastinya harus lebih mengatur waktu,
ya? Kak Mini kan se-te-rong, hehehe. Kuliah, kerja dan menjadi tukang pos, WOW
B-G-T!
Oh, iya. Beberapa
hari ini hujan sering mengguyur Kota Surabaya, gimana rumah? Aman? Nggak
kebanjiran? Hehehe. Semoga nggak deh, hehehe.
Sisa hari ini dan
besok nih berprofesi sebagai tukang pos. SEMANGAAAT YA KAKAK!! Sengaja aku caps lock, pertanda aku sedang berteriak
menyemangati Kak Mini. Coba saja aku berteriak di depan Kak Mini langsung,
pasti udah copot tuh daun telinga hehehe.
Sudah semangat, kan?
Apa mau aku teriak lagi? Atau mau aku antarkan secangkir mungil kopi hangat dan
nasi bebek? *jangan ngiler loh*
Aku yakin, Kak Mini
selalu semangat bin se-te-rong hehehe.
Kak Mini adalah
tukang pos yang beda. Tukang pos yang dengan jeli dan setia membaca surat-surat
dari pengirim, lalu diantarkan dengan baik. Tukang pos idola masa kini dan masa
nanti, hehehe.
Itu aja sih..
Nggak usah
panjang-panjang, karena hari ini Kak Mini akan mendapat banyak surat dari penggemar
yang lain. Semoga suratku tidak tertindih dengan surat yang lain.
Tentang penasaranku
tadi, hari ini penasaranku semakin menjadi, “gimana
sih ekspresi kakak saat membaca suratku ini?”
Pengirim: ─Haydar
Iskandar
0 komentar:
Posting Komentar